Sabtu, 08 Oktober 2016

DAK KERATON | Solusi Cerdas dan Hemat Untuk Kebutuhan Lantai Tingkat

Keramik komposit beton atau KERATON sering disebut DAK BETON KERATON atau DAK KERATON atau BATA KERATON dan lain-lain, ini sebenarnya merupakan pelat rusuk. Bentuk dan bahan pembuat keraton seperti balok bata, hanya bagian tengahnya berlubang-lubang. Lubang ini merupakan konstruksi yang sudah dihitung dengan akurat, sehingga membuat bahan ini kuat dan mampu digunakan sebagai pelat lantai. Keraton yang baik adalah campuran tanah liat yang dipanasi sampai diatas 1000 derajat celcius.

Keberadaan lubang atau rongga terbukti dapat mengurangi berat keraton bila dibandikan beton masif konvesional. Penggunaan keraton juga dapat menghemat besi beton hingga 70%, jika pemasangannya  menggunakan teknik pelat satu arah /one way slab. Dengan demikian konstruksi keraton merupakan struktur pelat lantai bangunan bertingkat yang efisien, praktis dan ekonomis.

BAHAN DASAR KERATON
Keraton ini terbuat dari bahan dasar tanah liat (keramik) yang dicetak dengan cetakan khusus sehingga berbentuk menyerupai kubus dengan lubang-lubang dibagian tengahnya (liat gambar)
Keramik ini mempunyai rongga yang bila diperhatikan secara seksama menyerupai huruf “V”. Dalam keadaan terpasang, rongga “V” ini seakan-akan menumpu beban yang ada diatasnya. Untuk membuat pelat, keraton ini dirangkai dengan campuran semen pasir (beton) dan direkatkan dengan beton.

Untuk memperkuat strukturnya, keraton juga diberi tulangan baja yang diletakkan di keempat sisinya dsan kemudian dicor dengan beton. Pemberian tulangan dilakukan dengan system penulangan searah. Ini karena tulangan hanya dikaitkan dengan dua balok yang berhadapan.


  1. Dak Keraton Lebih Murah daripada pelat lantai beton biasa dengan kekuatan yang setara.
  2. Dak Keraton Lebih Ringan sehingga mengurangi beban bangunan secara keseluruhan (bobot mati antara 180 kg/m2 – 225 kg/m2).
  3. Dak Keraton Lebih cepat pemasangannya dan tidak membutuhkan kayu sehingga :
    • Ramah Lingkungan
    • Pada saat pemasangan tidak mengganggu lantai dibawahnya karena tidak memerlukan penyangga perancah.
  4. Tidak memerlukan alat bantu seperti KRANE, sehingga juga mengurangi biaya konstruksi.
  5. Berfungsi sebagai peredam suara dan panas.
  6. Sebagai elemen estetika karena dapat diekspos untuk mendapat gaya interior yang naturalis.